Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum
mengalami kenaikan. Yang naik di sini adalah barang konsumsi atau consumer goods, dimana barang yang
dipakai secara langsung atau tidak langsung oleh konsumen dan langsung sekalai
habis.
Contohnya beras, sayur, lauk, dll. Dalam perhitungan inflasi,
berikut penjelasannya.
Jika harga barang agregat Rp 10.000 menjadi Rp 10.500, maka
kenaikan inflasi sebesar 5%. Cara penghitungannya:
(10.500-10.000)/ 10.000 = 500/ 10.000 = 0,05 x 100% = 5%
Jika inflasi menyusahkan banyak orang,
maka lain halnya jika seorang investor membutuhkan adanya inflasi dalam batas
tertentu. Kenaikan harga barang akan dianggap sebagai pencingan untuk semakin
mendapatkan keuntungan dari hasil investasinya.
Namun, inflasi yang terlalu
tinggi pula akan melemahkan prekonomian suatu negara sehingga perusahaan
kesusahan untuk membeli bahan baku, belum lagi adanya demo untuk kenaikan upah
dan gaji yang biasanya terjadi jika inflasi sudah terlalu mencekik.
Tingkat inflasi dikategorikan sebagai berikut.
1. inflasi ringan, yaitu masih di bawah 10%/th
2. Inflasi sedang, antara 10%-30% /th
3. Inflasi berat, antara 30%-100% /th
4. Inflasi tak terkendali, di atas 100%/th.